Blog

  • Jepang Buka Lowongan Sopir Truk dan Taksi buat Warga Asing

    Jepang Buka Lowongan Sopir Truk dan Taksi buat Warga Asing – Jepang telah lama menjadi salah satu destinasi impian bagi banyak orang yang mencari peluang pekerjaan di luar negeri. Dikenal dengan budaya yang kaya, teknologi canggih, dan sistem transportasi yang efisien, Jepang kini menawarkan peluang menarik bagi warga asing yang tertarik untuk bekerja sebagai sopir truk dan taksi di negara tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Jepang untuk mengatasi kekurangan pekerja di sektor transportasi serta untuk memperluas kesempatan kerja bagi warga asing.

    Peluang Pekerjaan di Sektor Transportasi Jepang

    Jepang telah lama dikenal dengan sistem transportasinya yang teratur dan efisien. Dari kereta bawah tanah hingga jaringan jalan raya yang luas, transportasi adalah tulang punggung bagi mobilitas masyarakat Jepang. Namun, seperti banyak negara maju lainnya, Jepang menghadapi tantangan dalam mencukupi kebutuhan akan tenaga kerja di sektor transportasi, terutama dalam hal pengemudi truk dan taksi. hari88

    Jepang Buka Lowongan Sopir Truk dan Taksi buat Warga Asing

    Permintaan akan Sopir Truk dan Taksi

    Permintaan akan sopir truk dan taksi di Jepang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perubahan demografi. Banyaknya populasi lanjut usia yang memerlukan layanan transportasi, bersama dengan kebutuhan akan pengiriman barang yang terus bertambah seiring dengan perkembangan perdagangan, menjadi faktor utama di balik meningkatnya permintaan akan tenaga kerja di sektor ini.

    Kesempatan bagi Warga Asing

    Pemerintah Jepang menyadari pentingnya mendiversifikasi angkatan kerja di sektor transportasi dan telah mengambil langkah-langkah untuk membuka pintu bagi warga asing yang ingin bekerja sebagai sopir truk dan taksi. Langkah ini sejalan dengan kebijakan imigrasi yang lebih terbuka yang diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir untuk mengatasi masalah penurunan populasi dan kekurangan pekerja di beberapa sektor.

    Persyaratan dan Kualifikasi

    Meskipun Jepang membuka pintu bagi warga asing, ada beberapa persyaratan dan kualifikasi yang harus dipenuhi. Calon sopir truk dan taksi biasanya diharapkan memiliki SIM Jepang yang valid dan memenuhi syarat, yang dapat memerlukan tes mengemudi dan pemeriksaan kesehatan. Selain itu, kemampuan berbahasa Jepang yang baik sering kali menjadi syarat wajib, terutama karena interaksi dengan penumpang atau klien yang dapat berbicara bahasa Jepang.

    Manfaat dan Tantangan

    Bekerja sebagai sopir truk atau taksi di Jepang menawarkan sejumlah manfaat, termasuk gaji yang kompetitif, stabilitas pekerjaan, dan kesempatan untuk mengalami budaya Jepang secara langsung. Namun, seperti pekerjaan di sektor transportasi di mana pun, ada juga tantangan yang harus dihadapi, termasuk jam kerja yang panjang, tekanan waktu, dan tantangan keselamatan di jalan.

    Kesimpulan

    Pembukaan lowongan pekerjaan sebagai sopir truk dan taksi bagi warga asing menawarkan peluang menarik bagi individu yang mencari pengalaman kerja di Jepang. Dengan permintaan yang terus meningkat dan upaya pemerintah untuk mendiversifikasi angkatan kerja, ini adalah waktu yang menarik bagi mereka yang memiliki kualifikasi dan minat untuk memanfaatkan peluang ini. Bagi warga asing yang tertarik, mempersiapkan diri dengan baik, memenuhi persyaratan yang ada, dan mengejar peluang ini dengan tekun dapat membawa mereka menuju karir yang sukses di industri transportasi Jepang.

  • Perubahan Agenda Penerimaan Pekerja Asing di Jepang

    Perubahan Agenda Penerimaan Pekerja Asing di Jepang – Pekerjaan adalah salah satu aspek vital dalam struktur sosial dan ekonomi suatu negara. Di Jepang, kebutuhan akan pekerja telah menjadi topik utama, terutama dalam menghadapi tantangan demografi yang diakibatkan oleh populasi yang menua dan menurunnya jumlah kelahiran. Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang telah mencoba berbagai strategi untuk mengatasi kekurangan pekerja, termasuk program “Gino Jisshu” yang dirancang untuk memperluas akses bagi pekerja asing yang berketerampilan rendah. Namun, belakangan ini, ada perubahan signifikan dalam agenda penerimaan pekerja asing di Jepang.

    Fundamental Kekurangan Pekerja

    Gino Jisshu, yang pada awalnya diharapkan dapat menjadi solusi untuk kekurangan pekerja, sekarang dihadapkan pada prospek dihapusnya. Meskipun program tersebut telah memberikan kontribusi dalam menyediakan tenaga kerja tambahan, tetapi masih ada kebutuhan untuk penyesuaian lebih lanjut. Pemerintah Jepang telah mengakui bahwa kebijakan tersebut tidak cukup efektif dalam mengatasi masalah fundamental kekurangan pekerja. https://hari88.net/

    Perubahan Agenda Penerimaan Pekerja Asing di Jepang

    Fokus Pada Kebijakan yang Lebih Holistik

    Sebagai tanggapan atas tantangan ini, Jepang telah merumuskan agenda baru untuk menerima pekerja asing. Agenda ini bertujuan untuk menciptakan kerangka kerja yang lebih terbuka dan inklusif bagi para pekerja asing, dengan fokus pada kebijakan yang lebih holistik dan berkelanjutan.

    Peningkatan dalam Penerimaan Pekerja Asing

    Salah satu poin penting dari agenda baru ini adalah peningkatan dalam penerimaan pekerja asing yang memiliki keterampilan khusus dan keahlian yang dibutuhkan di berbagai sektor industri. Hal ini mencakup bidang seperti teknologi informasi, teknik, perawatan kesehatan, dan pembangunan infrastruktur. Dengan memperluas basis penerimaan pekerja asing untuk meliputi individu yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan, Jepang berharap dapat mengisi celah dalam pasar tenaga kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

    Selain itu, agenda baru ini juga mencakup upaya untuk meningkatkan integrasi sosial dan budaya bagi para pekerja asing. Ini termasuk program pembelajaran bahasa Jepang dan pelatihan budaya yang dirancang untuk membantu para pekerja asing beradaptasi dengan lingkungan kerja dan masyarakat Jepang secara lebih baik. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta lingkungan kerja yang lebih inklusif dan harmonis.

    Namun, sementara agenda baru ini menawarkan prospek yang menjanjikan, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah masalah perlindungan hak dan kesejahteraan para pekerja asing. Penting bagi pemerintah Jepang untuk memastikan bahwa para pekerja asing diperlakukan secara adil dan mendapatkan perlindungan yang layak sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku.

    Selain itu, perubahan budaya dan pandangan masyarakat terhadap penerimaan pekerja asing juga merupakan faktor yang perlu diperhatikan. Penting untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Jepang tentang manfaat dari kehadiran pekerja asing dalam memperkuat ekonomi dan memperkaya keragaman budaya.

    Kesimpulan

    Secara keseluruhan, perubahan agenda penerimaan pekerja asing di Jepang mencerminkan respons yang progresif terhadap tantangan kekurangan pekerja yang dihadapi oleh negara tersebut. Dengan pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, diharapkan Jepang dapat mengoptimalkan potensi sumber daya manusia baik dari dalam maupun luar negeri untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas.

  • Peluang dan Tantangan bagi Calon Pekerja Migran

    Peluang dan Tantangan bagi Calon Pekerja Migran – Pekerjaan di Jepang telah lama menjadi daya tarik bagi banyak orang di seluruh dunia. Negara ini dikenal karena industri canggihnya, ekonomi yang kuat, dan budaya yang unik. Bagi banyak calon pekerja migran, terutama perempuan, Jepang seringkali dipandang sebagai tempat untuk membangun karir dan mencari peluang yang lebih baik. Namun, di balik iming-iming tersebut, terdapat tantangan dan risiko yang perlu dipertimbangkan dengan hati-hati.

    Masalah Kasus yang Baru ini

    Salah satu kasus yang mencuat baru-baru ini adalah penipuan yang dilakukan terhadap 18 calon pekerja migran perempuan di Jembrana. Mereka tertipu dengan janji-janji pekerjaan di Jepang yang menjanjikan gaji tinggi dan kondisi kerja yang baik. Namun, ketika tiba di Jepang, kenyataannya seringkali berbeda jauh. Mereka dapat dihadapkan pada eksploitasi, kondisi kerja yang buruk, dan bahkan pelecehan. hari88

    Peluang dan Tantangan bagi Calon Pekerja Migran

    Peluang yang Ditawarkan

    Tertarik bekerja di Jepang adalah hal yang wajar mengingat banyaknya peluang yang ditawarkan. Negara ini memiliki sektor industri yang beragam, mulai dari teknologi hingga jasa, yang terus berkembang pesat. Selain itu, gaji yang relatif tinggi dan sistem kesejahteraan yang baik menjadi daya tarik tambahan bagi para pencari kerja. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk bekerja di Jepang.

    Pertama-tama, penting untuk memahami sistem imigrasi dan peraturan kerja di Jepang. Negara ini memiliki regulasi yang ketat terkait visa kerja, termasuk persyaratan keterampilan dan pendidikan tertentu. Selain itu, peraturan mengenai jam kerja, upah minimum, dan perlindungan tenaga kerja juga perlu diperhatikan.

    Hal yang Perlu di Lakukan Pekerja di Jepang

    Kedua, penting untuk melakukan riset mendalam tentang perusahaan atau agen perekrutan yang menawarkan pekerjaan di Jepang. Kasus penipuan seperti yang terjadi di Jembrana menunjukkan pentingnya untuk waspada terhadap tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Memeriksa reputasi perusahaan, meminta referensi dari mantan atau saat ini pekerja, dan mencari informasi melalui sumber-sumber terpercaya dapat membantu mengurangi risiko menjadi korban penipuan.

    Selain itu, penting juga untuk mempersiapkan diri secara mental dan emosional untuk tantangan yang mungkin dihadapi ketika tinggal dan bekerja di Jepang. Budaya kerja yang berbeda, bahasa yang berbeda, dan jauhnya dari keluarga dan teman-teman dapat menjadi faktor stres yang signifikan bagi beberapa orang. Mempersiapkan diri dengan belajar bahasa Jepang dan memahami budaya dan etika kerja Jepang dapat membantu memperlancar adaptasi.

    Kesimpulan

    Meskipun ada risiko dan tantangan, pekerjaan di Jepang juga dapat menjadi pengalaman yang berharga dan memberikan peluang untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Dengan persiapan yang tepat dan waspada terhadap potensi penipuan, calon pekerja migran, termasuk perempuan, dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh Jepang dengan lebih baik.

  • Situasi di Pasar Kerja Jepang Di Tengah Pandemi COVID-19

    Situasi di Pasar Kerja Jepang Di Tengah Pandemi COVID-19

    Situasi di Pasar Kerja Jepang Di Tengah Pandemi COVID-19 – Sebagai pelajar di masa pandemi ini, Anda mungkin bertanya-tanya seperti “Apakah saya masih bisa mencari pekerjaan?” dan “Apakah strategi pencarian kerja yang berjalan pada bulan Januari masih relevan?” Kami akan membahas beberapa masalah seperti ini di artikel ini.

    Hadirkan realitas global selama pandemi coronavirus

    Situasi di Pasar Kerja Jepang Di Tengah Pandemi COVID-19

    Pandemi adalah ancaman yang melanda dunia secara tak terduga dan telah secara drastis mengubah setiap aspek kehidupan manusia sejak awal kemunculannya. Ini telah membalikkan rutinitas jutaan orang, dengan tidak hanya ketakutan akan virus itu sendiri tetapi juga penyakit sosial yang mengintensifkan di belakangnya. https://hari88.com/

    Masalah lain secara global termasuk negara-negara yang berjuang dengan inflasi yang tinggi, devaluasi mata uang, dan ketidakstabilan untuk beberapa nama. Ekstremitas situasi menyebabkan ketakutan akan keruntuhan ekonomi, yang mengarah pada penciptaan berbagai cara kerja (misalnya teleworking) yang diharapkan tetap ada di masa mendatang.

    Pasar kerja pascapandemi juga akan mengalami perubahan adaptif. Jika Anda sedang mencari pekerjaan, informasi di bawah ini dapat membantu Anda memahami perubahan di pasar kerja.

    Perubahan yang diharapkan di pasar kerja selama dan setelah pandemi

    1. Peningkatan tingkat pengangguran:

    Kita berada di tengah salah satu resesi ekonomi terburuk yang pernah terjadi dalam sejarah kita yang disebabkan oleh pandemi ini. Akibatnya, perusahaan tidak punya pilihan selain mengurangi biaya melalui PHK besar-besaran jutaan orang dan bagi jutaan lainnya, itu bisa jadi sudah dekat. Menurut Organisasi Buruh Internasional (ILO) diperkirakan sekitar 200 juta orang akan kehilangan pekerjaan.

    Di Kanada misalnya, hampir satu juta orang kehilangan pekerjaan, begitu pula di Amerika Serikat hampir tiga juta orang kehilangan pekerjaan karena pandemi. Di kawasan Asia, ILO memperkirakan bahwa pada kuartal kedua tahun 2020 sekitar 7,2% jam kerja akan dipotong. Itu setara dengan 125 juta pekerja penuh waktu yang kehilangan pekerjaan. Jepang adalah negara yang memiliki tingkat pengangguran yang rendah karena kekurangan tenaga kerja yang akut;

    Namun situasi sudah mulai berubah karena dampak pandemi. Menurut Menteri Dalam Negeri Jepang Sanae Takaichi, dari 1,76 juta pekerja yang menganggur di bulan Maret, sekitar 230.000 menganggur karena “keadaan majikan atau bisnis.” Tidak semua sektor akan menyaksikan penurunan mendadak dalam tingkat pengangguran.

    Sebaliknya, seperti yang ditunjukkan oleh ILO pada tabel di bawah akomodasi, industri jasa makanan, manufaktur, dan bisnis akan terkena dampak paling parah. 000 menganggur karena “keadaan majikan atau bisnis.” Tidak semua sektor akan menyaksikan penurunan mendadak dalam tingkat pengangguran.

    Sebaliknya, seperti yang ditunjukkan oleh ILO pada tabel di bawah akomodasi, industri jasa makanan, manufaktur, dan bisnis akan terkena dampak paling parah. 000 menganggur karena “keadaan majikan atau bisnis.” Tidak semua sektor akan menyaksikan penurunan mendadak dalam tingkat pengangguran. Sebaliknya, seperti yang ditunjukkan oleh ILO pada tabel di bawah akomodasi, industri jasa makanan, manufaktur, dan bisnis akan terkena dampak paling parah.

    Pekerja berisiko menurut sektor

    1. Restrukturisasi pekerjaan yang ada dan penciptaan lapangan kerja baru:

    Satu pelajaran yang diajarkan pandemi ini kepada pengusaha di berbagai sektor adalah bahwa teknologi digital adalah jalan ke depan. Sektor-sektor di luar ini telah mengalami perjuangan terbesar dengan PHK massal yang terjadi untuk melawan keuntungan yang semakin berkurang. Beberapa profesi yang berisiko tinggi menganggur terlihat pukulannya.

    Ini termasuk:

    Perwakilan penjualan: Karena takut terinfeksi, kebanyakan orang akan lebih memilih untuk memesan produk mereka secara online. Dengan demikian, pekerja di bagian penjualan termasuk pengecer dan pedagang grosir berisiko tinggi kehilangan pekerjaan.

    Profesional real estat: Karena kebijakan jarak sosial dan kemungkinan bagi sebagian besar pekerja untuk bekerja dari jarak jauh, perusahaan dapat melakukannya tanpa gedung kantor mereka dan ini pada akhirnya dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan bagi mereka.

    Artis dan karyawan di industri hiburan: Coronavirus telah secara signifikan memengaruhi kehidupan sosial orang-orang secara global. Menghindari pertemuan besar untuk mencegah kelompok infeksi akan berdampak langsung pada industri ini, dan menerapkan cara baru untuk memberikan layanan mereka.

    Situasi di Pasar Kerja Jepang Di Tengah Pandemi COVID-19

    Pekerja di industri pariwisata: Sebagian besar negara telah melarang perjalanan internasional, dan banyak yang takut bepergian karena risikonya. Dengan demikian sebagian besar pekerja di industri ini seperti industri penerbangan dan hotel dapat menjadi pengangguran.

    Lini perakitan dan pekerja lain di industri manufaktur: Sebagian besar perusahaan manufaktur telah dikunci karena takut terinfeksi dan rendahnya permintaan akan produk. Pekerja di sektor ini juga kemungkinan besar akan kehilangan pekerjaan mereka.

  • Jepang Ingin Pekerja Pindah ke Sektor Pertumbuhan Masa Depan

    Jepang Ingin Pekerja Pindah ke Sektor Pertumbuhan Masa Depan

    Jepang Ingin Pekerja Pindah ke Sektor Pertumbuhan Masa Depan – Pemerintah pusat berencana untuk meningkatkan investasi di bidang pendidikan dan pelatihan keterampilan untuk menarik tenaga kerja dari industri maju ke sektor-sektor dengan prospek pertumbuhan yang solid di masa depan.

    Ini bertujuan untuk mencapai hal ini melalui tindakan seperti memperluas konsultasi karir bagi pekerja dan mendorong mereka untuk mendapatkan pekerjaan sampingan.

    Jepang Ingin Pekerja Pindah ke Sektor Pertumbuhan Masa Depan

    Langkah ini dilakukan di tengah kekhawatiran bahwa Jepang tertinggal dari negara-negara lain dalam berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia, dan bahwa para pekerja tidak bergerak ke area ini dengan cukup cepat. premium303

    Pemerintah berupaya untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan membuat pekerja lebih sadar akan peluang di industri yang sedang berkembang ini, seperti industri digital, terlepas dari apakah mereka saat ini bekerja untuk perusahaan di sektor tersebut.

    Ini akan menjadi bagian dari rencana aksi yang akan segera dirancang untuk mewujudkan apa yang disebut Perdana Menteri Fumio Kishida sebagai “kapitalisme baru.”

    Pemerintah telah mengumumkan paket kebijakan investasi senilai 400 miliar yen ($3,2 miliar) selama tiga tahun hingga fiskal 2024 untuk membantu memindahkan pekerja ke sektor pertumbuhan utama ini dengan mendukung pengembangan keterampilan bagi pekerja tidak tetap dan lainnya.

    Ini juga akan mempertimbangkan langkah-langkah anggaran tambahan.

    Secara khusus, ini melihat pengaturan sistem di mana pekerja dapat berkonsultasi dengan seorang ahli tentang mengubah karir dan mentransfer pekerjaan di perusahaan mereka saat ini.

    Pemerintah akan mempertimbangkan untuk membujuk para pekerja untuk melakukan hal ini dengan menawarkan subsidi yang akan mereka dapatkan setelah berkonsultasi dengan ahli di luar perusahaan mereka.

    Satu orang yang terkait dengan pemerintah mengatakan kebijakan itu “akan membantu pekerja individu memikirkan apa yang ingin mereka lakukan dan meningkatkan karir mereka ke tingkat berikutnya selama 10 hingga 20 tahun ke depan.”

    Kebijakan baru didorong oleh perasaan krisis bahwa tenaga kerja Jepang tidak bergerak ke industri yang berkembang ini dengan cukup cepat. Perusahaan Jepang terutama memusatkan perhatian pada pelatihan di tempat kerja, sementara pekerja memiliki sedikit kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan khusus secara terpisah.

    Menurut salah satu dokumen pemerintah, biaya pelatihan yang dilakukan perusahaan Jepang di luar pekerjaan normal hanya sekitar 0,1 persen dari produk domestik bruto (PDB), jauh di belakang negara maju lainnya.

    Rencana aksi akan mencakup janji bahwa pemerintah setidaknya akan menggandakan investasi sumber daya manusia sesegera mungkin, untuk melakukan hal-hal seperti pelatihan dukungan di mana pekerja dapat mempelajari keterampilan khusus yang dibutuhkan dalam industri yang sedang berkembang. Dan itu bertujuan untuk lebih meningkatkan investasi tersebut.

    Pemerintahan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe juga membuat rencana untuk memindahkan pekerja ke industri yang sedang berkembang sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya. Mulai dari tahun fiskal 2014, pemerintahan Abe memperluas sistem subsidi yang mendukung agen tenaga kerja yang ditugaskan oleh perusahaan untuk mendukung mempekerjakan kembali pekerja.

    Itu adalah salah satu kebijakan utama pemerintah.

    Namun terungkap bahwa agen tenaga kerja telah menggunakan subsidi untuk menyarankan perusahaan mengurangi personel yang berlebihan, dan pemerintah merespons dengan memperketat persyaratan untuk mendapatkan subsidi.

    Jepang Ingin Pekerja Pindah ke Sektor Pertumbuhan Masa Depan

    Karena semua ini, sistem ini tidak banyak digunakan.

    Sementara itu, pemerintahan Kishida diharapkan merevisi pedoman yang ditetapkan oleh kementerian tenaga kerja untuk mempromosikan pekerjaan sampingan dan pekerjaan waktu luang.

    Revisi akan menyarankan perusahaan mengungkapkan informasi, seperti apakah mereka mengizinkan karyawan untuk memiliki pekerjaan kedua atau pekerjaan waktu luang dan dalam kondisi apa.

  • Situs Web Untuk Mencari Pekerjaan di Jepang

    Situs Web Untuk Mencari Pekerjaan di Jepang

    Situs Web Untuk Mencari Pekerjaan di Jepang – Mencari pekerjaan di Jepang bisa jadi menantang dan tampak rumit sebagai orang asing. Memanfaatkan pencarian online dan situs web daftar pekerjaan adalah langkah pertama yang cepat dan mudah menuju karier Anda.

    Artikel ini mencakup situs web daftar pekerjaan dan layanan online di Jepang yang direkomendasikan bagi mereka yang memiliki latar belakang internasional, dan tip tentang cara menggunakannya untuk mencari pekerjaan dan memulai karier yang sukses.

    GaijinPot

    GaijinPot adalah platform online untuk orang asing di Jepang yang mencakup bagian daftar pekerjaan yang andal dengan peluang tingkat pemula dan berpengalaman, tingkat karier menengah.

    Banyak postingan untuk pengajaran bahasa Inggris, tetapi ada juga banyak posisi lainnya, mulai dari teknik, pemrograman, penjualan, dan pemasaran, menjadikannya titik awal yang ideal bagi siapa pun yang ingin memulai karier di Jepang. Pemilik biasanya memposting daftar langsung di situs web, jadi Anda tidak perlu melalui perekrut jika Anda menemukan sesuatu yang menarik. https://www.premium303.pro/

    Harap dicatat bahwa tingkat dasar atau percakapan bahasa Jepang adalah persyaratan untuk sebagian besar pekerjaan mengajar bahasa Inggris, dan bahasa Jepang tingkat lanjut (JLPT N1 atau N2) diperlukan untuk pekerjaan non-mengajar yang terdaftar di GaijinPot.

    Jobs in Japan

    Jobs in Japan adalah situs web posting pekerjaan populer lainnya, dengan peluang dalam pengajaran bahasa Inggris, dan untuk berbagai posisi dan bidang. Seperti GaijinPot, postingan di sini diperuntukkan bagi orang asing dan mereka yang datang untuk bekerja dari luar Jepang. Banyak peluang merupakan tingkat pemula, dengan lebih banyak posisi tingkat tinggi tersedia bagi mereka yang memiliki pengetahuan dan keterampilan lanjutan dalam bahasa Jepang.

    Daftar langsung dari perusahaan dan layanan perekrutan memposting peluang mereka di sini, jadi Anda mungkin harus melalui perekrut terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang perusahaan dan posisi yang ingin Anda lamar.

    Link Japan Careers

    Link Japan Careers adalah situs web daftar pekerjaan yang digabungkan dengan layanan perekrutan yang disesuaikan untuk orang asing yang ingin memulai karir di Jepang. Perekrut biasanya digunakan di Jepang oleh banyak pencari kerja, dan dapat sangat membantu orang asing dalam menavigasi proses pencarian kerja dan wawancara yang rumit di Jepang. Peluang di situs web termasuk mengajar bahasa Inggris di posisi ALT (assistant language teacher), bersama dengan opsi tingkat awal dan karier menengah di bidang lain.

    Daijob

    Daijob adalah situs web posting pekerjaan besar dan terkenal yang melayani orang asing, penutur bahasa Inggris, dan profesional bilingual di Jepang. Situs web ini menampilkan ribuan posting langsung oleh pemberi kerja dan perekrut dalam berbagai profesi dan industri, dengan banyak yang tidak terkait dengan pengajaran bahasa Inggris. Beberapa cantuman di Daijob dalam bahasa Inggris, tetapi banyak juga dalam bahasa Jepang, dan bahasa Jepang tingkat tinggi (biasanya JLPT N1) merupakan persyaratan dari banyak peluang di sini. Namun, Anda dapat mencari berdasarkan persyaratan kemahiran bahasa.

    Career Cross

    Career Cross adalah situs web daftar pekerjaan yang mirip dengan Daijob, dengan berbagai macam daftar di seluruh Jepang, di semua bidang dan profesi yang berbeda. Misalnya, pencari kerja dapat menelusuri daftar terjemahan, pekerjaan mengajar, peluang di bidang TI, dan karier di mana Anda dapat memanfaatkan keterampilan bahasa Inggris atau bahasa asli Anda. Banyak peluang di luar pengajaran dan bidang teknis tertentu membutuhkan pemahaman yang tinggi tentang keterampilan bahasa Jepang, dan beberapa daftar pekerjaan sendiri dalam bahasa Jepang.

    For A-career

    Bagi mereka dengan tingkat tinggi bahasa Jepang yang mencari konseling karir, For A-career adalah pilihan yang ideal. Layanan gratis ini berspesialisasi dalam mencari pekerjaan bagi orang-orang berusia dua puluhan dan menawarkan layanan konseling dan perekrutan karier empat mata yang berkualitas tinggi, dengan tingkat pekerjaan 97% bagi pengguna. For A-career memiliki peluang di semua posisi, bidang, dan industri. Ini juga merupakan sumber yang bagus bagi mereka yang memiliki pengalaman kerja sebelumnya yang ingin mengubah karier. Situs web ini sepenuhnya dalam bahasa Jepang, jadi disarankan hanya bagi mereka yang dapat membaca dan memahami bahasa tersebut pada tingkat yang mendekati penutur asli. Namun, ini adalah alat yang berharga bagi mereka yang dapat dan secara serius ingin mengejar karir di Jepang.

    MyNavi Global

    MyNavi Global adalah cabang dari salah satu perusahaan pencari kerja dan perekrutan utama di Jepang, MyNavi. Situs web dan layanan perekrutan ini berfokus pada peluang bagi orang-orang dengan pengalaman internasional dan dengan keterampilan dwibahasa (dalam bahasa Jepang dan Inggris, atau dalam bahasa lain). Perlu diketahui bahwa sebagian dari konten situs web hanya tersedia dalam bahasa Jepang, dan sebagian besar lowongan pekerjaan juga akan tersedia.

    Mixess

    Bagi siapa pun yang mencari karier di perusahaan teknologi, Mixess adalah sumber daya yang berharga untuk diperiksa. Berisi daftar di semua jenis posisi di perusahaan teknologi dan startup, siapa pun dengan pemrograman atau keterampilan teknis lainnya akan menemukan berbagai peluang di sini. Situs webnya sendiri dalam bahasa Inggris, tetapi beberapa cantuman dalam bahasa Jepang.

    Wantedly

    Wantedly adalah cara terbaik untuk menemukan peluang karir di perusahaan rintisan dan teknologi di seluruh Jepang. Situs web ini memiliki versi bahasa Inggris, tetapi sebagian besar informasi perusahaan dan perusahaan rintisan, serta daftar pekerjaan, hanya akan tersedia dalam bahasa Jepang, menjadikannya metode yang disarankan bagi mereka yang sangat memahami bahasa Jepang. Posisi penuh waktu tersedia dalam berbagai pekerjaan, mulai dari terjemahan hingga menulis, hingga pengembangan perangkat lunak dan aplikasi seluler.

    Indeed

    Situs Web Untuk Mencari Pekerjaan di Jepang

    Indeed mesin pencari sudah tidak asing lagi bagi banyak pencari kerja dan tersedia di Jepang. Situs webnya berbahasa Jepang, tetapi Anda dapat mencari dalam bahasa Inggris, dan, bergantung pada posisinya, daftar pekerjaan berbahasa Inggris akan muncul. Masukkan kata kunci Anda ke dalam kotak pencarian pertama dan ketik lokasinya (diperbolehkan dalam bahasa Inggris) ke dalam kotak kedua. Indeed memiliki ribuan daftar di Jepang dan merupakan alat yang berharga untuk digunakan untuk menemukan prospek dan peluang baru.

    LinkedIn

    Anda dapat memanfaatkan LinkedIn Anda dalam pencarian pekerjaan Anda, karena perusahaan Jepang, dan terutama perusahaan milik asing di Jepang, menggunakan platform ini untuk memposting peluang. Untuk menggunakan fungsi pencarian pekerjaan, klik tab “Pekerjaan” di LinkedIn dan atur pengaturan lokasi Anda ke Jepang, dan mulailah mencari. Anda dapat menambahkan filter dan kata kunci, memudahkan untuk menemukan karir potensial untuk Anda dengan mudah.

    Tip untuk Situs Web Pencarian Kerja di Jepang

    Memulai pencarian kerja di Jepang dapat terasa berat bagi banyak orang, karena prosesnya tidak biasa bagi kebanyakan orang dengan latar belakang non-Jepang. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui saat Anda mulai mencari secara online.

    Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Anda Memulai

    • Mendaftar ke beberapa layanan untuk memaksimalkan peluang Anda mendapatkan pekerjaan: menggunakan lebih dari satu situs web berarti Anda akan mempelajari lebih banyak peluang.
    • Coba gunakan layanan perekrutan gratis untuk mendapatkan konseling karier dan menemukan peluang baru. Perekrut Anda akan membantu Anda menavigasi proses lamaran kerja lengkap di Jepang dan bagaimana melakukan wawancara. Layanan gratis yang ditawarkan oleh For-A career dan Link Japan Careers direkomendasikan.
    • Buat dan perbarui resume gaya Barat Anda dan siapkan rirekisho Jepang (resume Jepang), surat lamaran, atau dokumen penting lainnya yang siap ketika Anda menemukan peluang yang menarik.

    Saran untuk Memeriksa Daftar Pekerjaan

    • Tentukan apakah posting berasal dari perusahaan perekrutan atau langsung dari pemilik untuk mengurangi kebingungan. Situs web daftar pekerjaan di atas sering kali memiliki kedua jenis tersebut.
    • Periksa setiap hari untuk melacak daftar, dan mendaftar untuk pemberitahuan email dari Indeed atau situs web posting pekerjaan lainnya.
    • Tetaplah penuh harapan dan positif, meskipun Anda tidak mendapat tanggapan.
    • Pastikan bahwa calon pemilik perusahaan Anda dapat memberikan dukungan visa kerja.
  • Pekerjaan Dengan Gaji Tertinggi di Jepang Untuk Orang Asing

    Pekerjaan Dengan Gaji Tertinggi di Jepang Untuk Orang Asing

    Pekerjaan Dengan Gaji Tertinggi di Jepang Untuk Orang Asing – Sejujurnya, satu hal yang menghentikan orang untuk mencoba kehidupan ekspatriat adalah kekhawatiran harus “kasar” di beberapa kamar asrama bersama sambil hidup dengan mie instan dan gaji backpacker yang sederhana. Jika ini juga merupakan kekhawatiran Anda, artikel ini punya kabar baik untuk Anda. Bekerja di luar negeri sama sekali tidak perlu menjadi seperti waktu istirahat – terutama jika Anda memutuskan untuk bekerja di Jepang. Jepang telah lama menjadi tip rahasia bagi calon ekspatriat, dan bukan hanya karena pemandangannya yang menakjubkan, kota metropolis yang ramai, dan makanan yang sangat enak. Jepang juga memiliki beberapa pekerjaan dengan bayaran tertinggi untuk orang-orang.

    Apakah ini membuat Anda penasaran? Bagus! Karena di bawah ini, telah menyusun daftar 8 pekerjaan dengan bayaran tertinggi di Jepang dalam panduan lokasi ini untuk penutur bahasa Inggris!

    Berapa penghasilan orang yang bekerja di Jepang?Dalam sebuah laporan Badan Pajak Nasional, terungkap bahwa seseorang yang bekerja di Jepang biasanya berpenghasilan sekitar ¥ 4.320.000 ($ 40.353) setahun. hari88

    Gambaran tentang pekerjaan dengan bayaran tertinggi di Jepang untuk orang asing

    Ada banyak faktor yang memengaruhi pendapatan bersih, tetapi untuk ikhtisar tentang keadaan gaji saat ini di Jepang, mari kita pusatkan pada pendapatan tahunan biasa menurut industri. Berikut ini ikhtisar pekerjaan dengan bayaran tertinggi paling populer di Jepang untuk penutur bahasa Inggris:

    Service Staff

    Untuk mendapatkan pekerjaan sebagai staf layanan dengan gaji tinggi, Anda harus memiliki keterampilan yang memadai dalam Bahasa Jepang dan visa yang valid. Ada berbagai posisi yang tersedia untuk staf layanan di industri seperti Hotel, restoran, kafe, dll. Pemilik industri semacam itu suka mempekerjakan staf asing karena keterampilan dua bahasa mereka. Di antara pekerjaan perhotelan dan pariwisata di Jepang, staf meja depan hotel rata-rata memperoleh ¥ 2,97 juta, sementara agen perjalanan dan pemandu wisata menghasilkan ¥ 3,18 juta per tahun

    Jangan lupakan bar! Iya! Ini memang salah satu pekerjaan dengan bayaran tertinggi di Jepang jika Anda tahu betapa orang Jepang suka pergi dan menghabiskan waktu di bar. Ada banyak pilihan untuk pekerjaan di Bar, seperti pelayan, manajer, akuntan, DJ, dan yang terpenting adalah menari dan musik. Jika Anda seorang penyanyi atau penari yang baik, Anda bisa mendapatkan penghasilan yang baik saat bekerja di bar di Jepang.

    • Gaji bulanan: ¥ 250,000 ($ 2,335) – ¥ 280,000 ($ 2,615)
    • % Orang Asing di Industri: 5,12%
    • Persyaratan: Percakapan Jepang (N3), Tersedia Sponsor Visa (Hotel Staff).

    Guru bahasa Inggris

    Mengajar Bahasa Inggris di Jepang adalah pekerjaan yang sangat umum dan lowongan untuk pekerjaan ini juga tersedia dalam jumlah dewa di Jepang. Dalam pekerjaan mengajar bahasa Inggris di sini, asisten guru bahasa di sekolah negeri (dan kadang-kadang swasta) berpenghasilan sekitar ¥ 230.000 sebulan, sementara gaji untuk instruktur di sekolah percakapan bahasa Inggris milik swasta sekitar ¥ 275.000. Guru bahasa Inggris bisnis sering kali mendapat bayaran yang lebih tinggi per pelajaran, terkadang hingga ¥ 3.500 per jam.

    • Gaji bulanan: ¥ 230.000 ($ 2.148) – ¥ 290.000 ($ 2.640)
    • •% Orang Asing di Industri: tidak memiliki angka pasti di sini, tetapi Anda tahu jumlahnya banyak, bukan?
    • Persyaratan: Penutur bahasa Inggris tingkat asli, terkadang gelar Sarjana, sertifikat ESL, dan pengalaman merupakan nilai tambah.

    Sebenarnya ada dua cara bagi orang asing untuk mengajar bahasa Inggris di Jepang.

    Program

    Jepang adalah tujuan paling diinginkan untuk program pengajaran di luar negeri. Ada berbagai program yang membawa penutur asli bahasa Inggris ke Jepang.

    • JET – Japan Exchange and Teaching program (program Pertukaran dan Pengajaran Jepang): gaji kompetitif, tunjangan, alokasi perumahan, dan penggantian biaya penerbangan.
    • Interac: Cocok untuk lulusan dari semua spesialisasi, lulusan pengajaran baru yang ingin mengajar di pedesaan Jepang
    • Westgate: Sempurna untuk guru ESL berpengalaman dengan gelar sarjana, yang ingin mengajar di tingkat universitas di Jepang
    • Nova Japan: Sempurna untuk penutur asli bahasa Inggris tanpa pengalaman.

    Eikawa

    Jika Anda menikmati berbagai pilihan mengajar dalam pekerjaan Anda, bekerja di Sekolah Percakapan Bahasa Inggris (Eikawa dalam bahasa Jepang) adalah pilihan yang baik. Eikaiwas sangat bervariasi dalam ukuran dan ruang lingkup, dari perusahaan besar, bisnis milik keluarga hingga sekolah ibu dan sekolah pop yang lebih kecil. Ukuran kelas juga dapat berbeda, dari satu lawan satu hingga puluhan siswa, Anda mungkin mengajar anak-anak atau orang tua; Setiap orang akan memiliki alasan yang berbeda untuk ingin belajar bahasa Inggris, jadi Anda harus menyesuaikan gaya mengajar Anda.

    Konsultan Perekrutan

    Layanan sumber daya manusia rata-rata membayar ¥ 3,68 juta setiap tahun. Pekerjaan mereka terutama adalah menelepon dan mencocokkan kandidat dengan lowongan pekerjaan.

    • Gaji bulanan: ¥ 300.000 ($ 2802)
    • •% Orang Asing di Industri: 5,12%
    • Persyaratan: Sarjana, pengalaman 1-2 tahun.

    Insinyur (Engineer)

    Tentu saja, ini adalah pekerjaan bergaji tinggi di seluruh dunia. Jika masalahnya adalah Jepang, kita tahu negara ini terkenal dengan teknologi dan mesinnya. Itulah mengapa jika Anda memiliki latar belakang teknik maka Anda bisa mendapatkan gaji yang besar di Jepang.

    • Gaji bulanan: ¥ 380.000 ($ 3.549)
    • •% Asing di industri: 4,17%
    • Persyaratan: Dapat berbicara bahasa Jepang adalah nilai plus, Pengalaman adalah nilai tambah.

    Marketing & Sales

    Staf marketing dan penjualan sebagai pekerjaan yang menguntungkan di Jepang. Di Jepang, staf penjualan sangat diminati. Di staf penjualan, manajer penjualan, staf penjualan, sales representatives datang. Orang Jepang suka mengambil layanan ini dari orang asing. Selain itu, pekerjaan pemasaran di Jepang bisa menghasilkan ¥ 4,90 juta.

    • Gaji bulanan: ¥ 290.000 ($ 2.640) – ¥ 528.000 ($ 4.932)
    • •% Asing di Industri: 2,63%
    • Persyaratan: Tingkat Bisnis Bahasa Jepang minimal 3 tahun pengalaman, Visa Sponsorship tersedia.

    Business Analyst

    Berikutnya, di antara pekerjaan dengan bayaran tertinggi di Jepang, yang diminta adalah Analis Bisnis. Ini adalah pekerjaan dengan gaji yang sangat tinggi karena posisi ini bertanggung jawab atas kinerja dan daya saing yang lebih baik. Untuk pekerjaan ini, kemampuan untuk mempengaruhi perubahan dalam organisasi menjadi penting. Selain itu, seorang profesional di bidang ini harus dapat menggunakan teknik kuantitatif untuk menganalisis data dan membuat keputusan.

    Persyaratan: Diperlukan minimal gelar sarjana dalam administrasi bisnis. Pengusaha lebih memilih kandidat dengan gelar sarjana atau spesialisasi di bidang yang relevan.

    • Gaji bulanan: 450.000 ($ 4.203)
    • •% Asing di industri: 2,63%
    • Persyaratan: Fasih berbahasa Inggris & Jepang, pengalaman 1-2 tahun.

    Investment Banking

    Tentu saja, seperti semua negara lain, orang yang bekerja di bidang Keuangan dan Perbankan biasanya termasuk dalam daftar pekerjaan dengan bayaran tertinggi di Jepang. Profesi Investment Banking adalah bidang yang sangat diinginkan dengan banyak kekayaan termasuk tuntutan pekerjaan yang tinggi, gaji yang lebih tinggi, dan penghargaan keuangan lainnya yang membawa Anda ke karir yang cemerlang. Bank atau korporasi yang memiliki investasi besar suka mempekerjakan bankir asing untuk meningkatkan reputasi bank di pasar internasional.

    • Gaji bulanan: 300.000 ($ 2.802) – 600.000 ($ 5.604)
    • •% Orang Asing di Industri: 0,62%
    • Persyaratan: Fasih berbahasa Inggris & Jepang, Pengalaman adalah nilai tambah.

    IT Professional

    Pekerjaan Dengan Gaji Tertinggi di Jepang Untuk Orang Asing

    Tidak diragukan lagi penggunaan teknologi sangat diperlukan untuk setiap bidang kehidupan. Itulah mengapa para profesional TI bisa mendapatkan pekerjaan yang unggul dan bergaji tinggi di Jepang. Di antara semua di sektor ini, konsultan IT adalah pekerjaan berpenghasilan tertinggi, yang menawarkan rata-rata ¥ 6,04 juta per tahun. Insinyur layanan web menghasilkan sekitar ¥ 4,25 juta, sementara perancang web dapat menghasilkan sekitar ¥ 3,57 juta.

    • Gaji bulanan: ¥ 311,000 ($ 2,905) – ¥ 628,000 ($ 5,866)
    • •% Asing di industri: 2,63%
    • Persyaratan: Dapat berbicara bahasa Jepang adalah nilai plus, Pengalaman adalah nilai tambah.
  • Menjaga Penampilan Saat Bekerja di Tempat Kerja Jepang

    Menjaga Penampilan Saat Bekerja di Tempat Kerja Jepang

    Menjaga Penampilan Saat Bekerja di Tempat Kerja Jepang – Coca-Cola Bottlers Japan Inc., yang mempekerjakan sekitar 17.000 orang, mengumumkan awal bulan ini akan mengizinkan pekerja kantoran datang bekerja dengan jeans dan sepatu kets. Pekerja pabrik di perusahaan masih akan diminta untuk mengenakan seragam dan staf penjualan masih diharapkan untuk mengenakan setelan bisnis sesuai peraturan dalam kode pakaian yang ada, tetapi untuk semua orang (sekitar 3.700 pekerja), pilihan pakaian adalah opsional – atau , opsional hingga titik tertentu. Kemeja polo boleh-boleh saja dan wanita boleh mengenakan atasan tanpa lengan, tetapi peraturan baru melarang celana pendek, kaus oblong, sandal, atau jeans robek. Faktanya, perusahaan merilis contoh fotografi yang disebut gaya sawayaka (menyegarkan), permainan pada salinan tangkapan iklan pembuat minuman, yang masih menggunakan jaket jas.

    Menjaga Penampilan Saat Bekerja di Tempat Kerja Jepang

    Tujuannya, menurut artikel yang dimuat di Asahi Shimbun, adalah untuk mendorong individualitas, yang pada akhirnya akan meningkatkan komunikasi antar karyawan dan meningkatkan produktivitas. Dengan kata lain, ada logika bisnis yang sehat di balik pelonggaran aturan, yang, jika Anda memikirkannya, tidak banyak berubah. Masih ada aturannya, hanya saja berbeda dengan yang sebelumnya. https://3.79.236.213/

    Pakaian kerja, artinya pakaian yang dianggap cocok untuk jenis pekerjaan tertentu, membagi antara konsensus sosial dan kepraktisan. Pekerjaan yang membutuhkan interaksi dengan publik atau orang di luar tempat kerja langsung sering kali membutuhkan pakaian semi formal yang mencerminkan keseriusan dan rasa hormat karyawan terhadap orang lain.

    Untuk tenaga kerja kerah biru tertentu, pakaian harus memberikan kenyamanan dan keamanan, tetapi kepraktisan juga dapat berarti mengurangi kebutuhan pekerja untuk menghasilkan sesuatu yang sesuai setiap hari. Setelan dan seragam bisnis menghilangkan ketidakpastian dalam persiapan kerja. Cara berpikir ini dikanonisasi oleh Steve Jobs, yang preferensi untuk blue jeans dan turtleneck hitam bukanlah preferensi busana, melainkan strategi penghematan waktu.

    Artikel Asahi Shimbun tentang pedoman berpakaian baru di Coca-Cola Bottlers Jepang membawa kesan sinis, terutama mengingat seberapa banyak liputan yang diberikan surat kabar tentang masalah penampilan yang diterima secara sosial tahun ini.

    Obsesi surat kabar itu tampaknya dimulai dengan putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Distrik Osaka pada 16 Januari yang memenangkan dua pengemudi Kereta Bawah Tanah Kota Osaka yang menggugat kota karena memberi mereka evaluasi negatif karena rambut wajah mereka, yang telah dilarang. di bawah aturan yang diberlakukan sejak Toru Hashimoto menjadi walikota, idenya adalah bahwa biro transportasi adalah organisasi publik dan dengan demikian personel yang merupakan wajah kota harus rapi. Salah satu pengemudi memiliki jenggot sebelum peraturan baru berlaku dan menolak untuk mencukurnya. Pengadilan menganggap aturan tersebut inkonstitusional. Walikota Hirofumi Yoshimura, yang bersikeras bahwa Kereta Bawah Tanah Kota Osaka bukanlah “klub pribadi”, berjanji untuk mengajukan banding.

    Hak-hak individu dijamin oleh Konstitusi, tetapi sejauh mana seseorang dapat mengambil hak-hak tersebut? Kasus ini ditujukan pada laki-laki yang pelanggarannya jinak. Ini bukan seolah-olah mereka muncul untuk bekerja dengan celana pendek kargo dan kumis sampai ke dada mereka.

    Rambut wajah adalah pengecualian daripada aturan di tempat kerja di Jepang dan jadi yang bermasalah bukanlah mode penampilan yang dilarang, melainkan mode yang diwajibkan. Sebuah Maret 29 artikel Asahi Shimbun meneliti isu high heels. Seorang wanita bernama Yumi Ishikawa tersinggung ketika perusahaan layanan pemakaman tempat dia bekerja mengirimnya ke sebuah perusahaan yang mengatakan bahwa dia harus memakai pompa dengan tumit 5 sentimeter, yang menurutnya menyakitkan. Sebagai tanggapan, dia merujuk ke tagar Twitter #KuToo, pelesetan pada kutsu , yang dapat berarti “sepatu” dan “rasa sakit” (tergantung pada apakah suara vokal yang lebih panjang digunakan di bagian akhir), yang juga menunjukkan pelecehan anti-seksual #MeToo gerakan. Posnya di Twitter di-retweet lebih dari 30.000 kali.

    Sangat mudah untuk memahami mengapa seorang wanita tidak ingin menghabiskan seluruh hari kerjanya dengan sepatu hak tinggi. Yang aneh dari artikel tersebut adalah bahwa reporter merasa perlu untuk memasukkan riwayat terperinci tentang sepatu hak tinggi yang membingkai masalah sebagai salah satu diskriminasi gender dan, meskipun ada unsurnya, masalah yang lebih mendesak adalah ketidaknyamanan, yang berarti sosial. konsensus dan kepraktisan bertentangan satu sama lain.

    Masalah serupa yang lebih jelas mengungkapkan seksisme adalah apakah perempuan harus memakai riasan saat bekerja. Sebuah Maret 6 Asahi Shimbun artikel diperiksa keputusan Virgin Atlantic untuk tidak lagi mewajibkan petugas kabin wanita untuk memakai make up, meskipun, seperti dengan Coca-Cola dress code, itu dibahas sebagai keputusan bisnis: Pramugari bisa menghemat waktu. Tidak ada yang dikatakan tentang kebebasan untuk tidak memakai riasan.

    Ketertarikan Asahi Shimbun dengan topik tersebut muncul dari ketegangan antara ekspresi diri dan keinginan untuk memiliki, jadi nada artikel 11 April tentang upacara penerimaan mahasiswa baru Universitas Meiji menjadi salah satu perhatian. Hampir semua 4.000 atau lebih mahasiswa baru yang menghadiri upacara 7 April di arena Nippon Budokan di Tokyo mengenakan setelan hitam atau biru tua, meskipun tidak ada pedoman berpakaian. Seorang wanita berusia 19 tahun berkata, “Saya tidak suka menonjol.”

    Profesor Daisuke Tano dari Universitas Konan menelusuri fenomena ini hingga akhir 1990-an dan awal 2000-an, ketika pencarian kerja pasca-universitas sulit dilakukan. Untuk meningkatkan peluang mereka, siswa membeli “setelan rekrutmen” yang konservatif. Mahasiswa baru, yang berasumsi bahwa mereka akan membutuhkan pakaian seperti itu ketika mereka mencari pekerjaan, membelinya lebih awal untuk upacara masuk. Beberapa universitas tampak khawatir dengan tren ini seperti Asahi Shimbun. Universitas Kristen Internasional mengirimkan pemberitahuan yang secara khusus mengatakan bahwa mahasiswa baru tidak harus mengenakan jas.

    Namun, pengecer pakaian lah yang datang dengan konsep setelan rekrutmen, belum lagi kampanye penjualan lain yang memanfaatkan keinginan demografis target untuk berbaur.

    Menjaga Penampilan Saat Bekerja di Tempat Kerja Jepang

    Artikel terpisah Asahi Shimbun menjelaskan bagaimana anak perempuan sekarang menuntut pakaian hakama yang mahal untuk upacara kelulusan sekolah dasar mereka.

    Pesannya di sini bukanlah hilangnya individualitas, tetapi kekuatan pemasaran. Jika bisnis dapat memengaruhi konsumen sebelum masa remaja, mereka memilikinya seumur hidup.

  • Kurun 4 Tahun Rekor Lulusan Universitas Mendapat Pekerjaan

    Kurun 4 Tahun Rekor Lulusan Universitas Mendapat Pekerjaan

    Kurun 4 Tahun Rekor Lulusan Universitas Mendapat Pekerjaan – Rekor tertinggi 97,3 persen lulusan universitas di Jepang dipekerjakan pada awal tahun fiskal pada 1 April, menurut data pemerintah yang dirilis Jumat, mencerminkan meningkatnya minat perusahaan untuk rekrutmen.

    Kurun 4 Tahun Rekor Lulusan Universitas yang Mendapatkan Pekerjaan

    Tingkat pekerjaan lulusan universitas yang mencari pekerjaan naik 0,6 poin persentase dari tahun sebelumnya, menandai peningkatan tahunan kelima berturut-turut dan melampaui rekor sebelumnya sebesar 96,9 persen pada tahun 2008, menurut survei tahunan yang dilakukan oleh kementerian pendidikan dan tenaga kerja sejak 1997. www.mustangcontracting.com

    Angka tersebut tidak termasuk mereka yang memutuskan untuk mengulang satu tahun lagi setelah gagal mendapatkan pekerjaan atau mereka yang melanjutkan studi di sekolah pascasarjana. Tujuh puluh dua persen dari semua lulusan universitas mulai bekerja.

    Tren positif selanjutnya diperkuat oleh tingkat pekerjaan 97,7 persen untuk lulusan sekolah menengah baru yang mencari pekerjaan, naik 0,2 poin persentase dari tahun sebelumnya untuk peningkatan tahun keenam berturut-turut, menurut survei kementerian pendidikan terpisah.

    Sementara banyak perusahaan memulai wawancara kerja untuk mahasiswa senior dari Agustus, dibandingkan dengan April tahun sebelumnya, mulai lebih lambat tidak berdampak langsung pada tingkat pekerjaan, kata seorang pejabat kementerian pendidikan yang bertanggung jawab atas survei tersebut.

    Namun, dengan sekitar 19.000 lulusan universitas baru tetap menganggur pada April tahun ini, kementerian mengatakan mereka berencana untuk membantu mereka mendapatkan pekerjaan.

    Survei lulusan universitas dilakukan di 62 universitas negeri dan swasta terpilih di Jepang.

    Di antara lulusan sekolah menengah, 191.900 mencari pekerjaan dan 187.500 di antaranya berhasil mendapatkan pekerjaan karena perekrutan di sektor manufaktur dan konstruksi meningkat.

    Berdasarkan wilayah, tingkat pekerjaan lulusan sekolah menengah tertinggi di Prefektur Toyama sebesar 99,95 persen dan terendah di Prefektur Okinawa sebesar 87,2 persen.

    Di prefektur Iwate, Miyagi dan Fukushima, di mana upaya rekonstruksi sedang dilakukan setelah gempa bumi dan tsunami yang menghancurkan tahun 2011, tingkat lapangan kerja semuanya melebihi 99 persen.

    Rekor 98% Lulusan Universitas Jepang Mendapatkan Pekerjaan Di Tengah Pemulihan Ekonomi

    Sebuah rekor tertinggi 98 persen dari lulusan universitas yang baru mendapatkan pekerjaan pada awal tahun fiskal ini, data pemerintah menunjukkan pada hari Jumat, mencerminkan pemulihan ekonomi.

    Tingkat pekerjaan lulusan pencari kerja naik 0,4 poin persentase dari tahun sebelumnya, naik selama tujuh tahun berturut-turut, dalam survei tahunan yang dilakukan sejak 1997 oleh kementerian tenaga kerja dan pendidikan.

    Dibantu oleh meningkatnya minat perusahaan untuk rekrutmen, tingkat mahasiswa yang mencari pekerjaan juga meningkat menjadi 75,3 persen, rekor tertinggi.

    Seorang pejabat kementerian tenaga kerja mengaitkan kenaikan tersebut dengan perubahan haluan ekonomi yang telah memberi siswa lebih banyak kesempatan untuk melamar posisi yang sesuai dengan preferensi mereka.

    Tingkat pekerjaan di antara lulusan sekolah menengah baru yang mencari pekerjaan pada akhir Maret naik 0,1 poin persentase menjadi 98,1 persen, naik untuk tahun kedelapan berturut-turut.

    “Peningkatan kolaborasi antara Hello Work (kantor penempatan kerja publik) dan universitas atau sekolah menengah, serta pendidikan karir yang lebih baik, telah memberikan kontribusi kepada sosok yang kuat,” menteri pendidikan Yoshimasa Hayashi mengatakan pada konferensi pers.

    Tingkat pekerjaan lulusan universitas yang mengambil jurusan humaniora naik 0,9 poin persentase menjadi 98,2 persen sementara mereka yang mengambil jurusan ilmu terkait turun 1,5 poin persentase menjadi 97,2 persen. Ini merupakan kali pertama angka untuk jurusan sains turun di bawah angka untuk jurusan humaniora.

    Pejabat kementerian tenaga kerja mengatakan mungkin ada lebih banyak lulusan sains yang bersedia menunda pekerjaan untuk mendapatkan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pilihan mereka.

    Dengan sekitar 8.200 lulusan universitas baru diperkirakan masih menganggur, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan mengatakan akan terus mendukung upaya mereka untuk mendapatkan pekerjaan.

    Dua puluh empat universitas nasional dan negeri serta 38 universitas swasta dipilih untuk survei yang mencakup sekitar 4.800 siswa. Setiap universitas mewawancarai mahasiswa untuk melacak situasi pekerjaan mereka.

    Tingkat pekerjaan lulusan universitas baru telah pulih dari rekor terendah 91 persen pada musim semi tahun 2011, beberapa minggu setelah gempa bumi dan tsunami bulan Maret melanda Jepang bagian timur laut.

    Dalam survei terpisah yang mencakup semua siswa sekolah menengah di Jepang, sekitar 188.000 siswa mencari pekerjaan dari sekitar 1.061.000 siswa.

    Pasar penjual diperkirakan akan melanjutkan tahun fiskal ini karena kekurangan tenaga kerja – kecuali untuk beberapa industri seperti bank-bank besar, yang telah memutuskan untuk memangkas karyawan baru, kata para ahli.

    Menurut Recruit Career Co., proporsi siswa yang mendapatkan tawaran pekerjaan informal untuk tahun fiskal berikutnya mencapai sekitar 43 persen pada 1 Mei, naik 7,7 poin persentase dari tahun sebelumnya.

  • Bekerja Lebih Keras untuk Menghemat Tenaga Kerja

    Bekerja Lebih Keras untuk Menghemat Tenaga Kerja

    Bekerja Lebih Keras untuk Menghemat Tenaga Kerja – Sebuah utopia dalam utopia adalah “Utopia” oleh Sir Thomas More (1478-1535). Fitur terbaiknya adalah waktu luang. Tidak ada bangsawan yang menganggur; semua orang bekerja. Beban yang dibagikan adalah beban yang diringankan. 

    Utopis “tidak melelahkan diri dengan kerja keras terus-menerus dari pagi hingga malam, seolah-olah mereka adalah binatang beban.” Mereka bekerja enam jam setiap hari, lalu melanjutkan ke hal-hal yang lebih penting – bukan “kemewahan dan kemalasan” (yang dilarang) tetapi mengejar budaya. slot gacor

    Bekerja Lebih Keras untuk Menghemat Tenaga Kerja Terbukti Melelahkan

    Lima ratus tahun kemudian, tidak ada utopia. Jepang jelas bukan salah satunya. Jepang bekerja sendiri sampai mati, depresi. Karōshi (kematian karena terlalu banyak bekerja) adalah kontribusi bahasa Jepang ke bahasa global, yang semakin dipahami di seluruh dunia. Utsubyō (depresi) bukanlah, tetapi merupakan tema yang berulang di negara ini. Sebagian besar terkait dengan pekerjaan. https://www.mustangcontracting.com/

    Majalah spa bulan ini menemukan perkembangan karōshi. Di Jepang hingga akhir 1990-an, seperti di Eropa, sebagian besar korban adalah pekerja kerah biru. Sekarang mereka adalah manajer. Konvensi sosial dapat membodohi Anda untuk mengenakan status eksekutif dengan bangga. Ini jebakan, kata Spa. Resesi panjang yang dimulai pada tahun 90-an melahirkan “restrukturisasi” yang dalam – PHK massal, mengurangi perekrutan. Siapa yang menerima kelonggaran? Para manajer, yang sebelumnya jarang, dan sekarang sedikit lebih, dilindungi oleh undang-undang ketenagakerjaan yang membatasi jam kerja.

    Kasus-kasus terburuk memang mengerikan. Seorang pria berusia 45 tahun di industri penerbitan mengingat Spa bunuh diri bosnya tiga tahun lalu. Ini mencapai klimaksnya dua tahun tujuh hari dalam seminggu dan 15 jam sehari. “Sekarang saya bertanya-tanya,” katanya, “apakah saya bisa melakukan sesuatu untuknya” – penyesalan yang dipertajam, tidak diragukan lagi, dengan promosi yang membuatnya terkena pelecehan serupa.

    Seorang pria berusia 42 tahun di bidang farmasi pada suatu hari memperhatikan bahwa seorang eksekutif tertentu sudah tidak ada lagi. Tidak ada yang dikatakan, dan mungkin tidak banyak pemikiran. Hidung ke batu asah. “Bertahun-tahun kemudian,” katanya pada Spa, “Saya sedang minum dengan bos saya dan topik itu kebetulan muncul. Pria itu pulang ke rumah suatu hari dan gantung diri. ” Dia juga, tampaknya, telah bekerja sampai mati. Semakin sedikit berkata semakin baik, perusahaan pasti berpikir saat itu.

    “Karōshi yang kami tahu adalah puncak gunung es,” kata Emiko Teranishi, yang menjalankan kelompok pendukung untuk kerabat korban karōshi. Dia sendiri adalah satu. Suaminya bunuh diri 23 tahun lalu. Badan Kepolisian Nasional, katanya, mengidentifikasi hampir 2.000 kematian setiap tahun terkait dengan pekerjaan, meskipun hanya sekitar 90 yang secara resmi memenuhi syarat untuk mendapatkan kompensasi.

    Kebanyakan depresif berhenti sebelum bunuh diri. Itu adalah sesuatu yang Anda jalani. Sebuah survei kementerian kesehatan dan tenaga kerja pada tahun 2014 menghitung 1,1 juta pekerja yang menganggap diri mereka tertekan – naik dari lebih dari 400.000 pada tahun 1999. Mengejar kebahagiaan tampaknya berjalan mundur. Majalah President pada bulan Juni menyajikan kasus yang khas.

    “Saori” telah bekerja – bersama dengan 37 persen tenaga kerja Jepang – paruh waktu: berjam-jam, bayaran kecil. Dia berusia 29 tahun. November lalu, dia istirahat. Agen tenaga kerja memperkenalkannya pada pekerjaan penuh waktu. Luar biasa, pikirnya, meramalkan upah layak, bonus, tunjangan.

    Tiga bulan kemudian, seorang dokter menyatakan dia memenuhi syarat untuk mendapatkan cuti medis berbayar. Depresi.

    Begitu cepat?

    “Saya menjaga staf saya sejalan dengan kepalan tangan saya,” katanya kepada bosnya.

    Dia akan meninggalkan rumah jam 7 pagi dan pulang lewat tengah malam, makan siang dimakan dalam pelarian. Berapa banyak pekerjaan yang bisa Anda tahan, ketika Anda membenci pekerjaan Anda? Dia membencinya. Dia berada di bagian personalia, dipaksa untuk mewawancarai pelamar kerja dan memberi tahu mereka betapa hebatnya perusahaan itu. Beberapa minggu ini dan dia tidak bisa menghadapi pikiran naik kereta tujuan kantor yang padat di pagi hari. Suatu hari dia membeku di pintu. Kehidupan sehari-hari telah melumpuhkannya.

    Memulihkan mobilitasnya, dia melanjutkan untuk tidak bekerja tetapi ke klinik.

    Pekerjaan harus menuntut, menantang, bahkan melelahkan. Pemberi kerja berhak mengharapkan uangnya – tanpa, agaknya, mengubah kematian dan penyakit mental menjadi bahaya pekerjaan.

    Ini bukan hanya perusahaan swasta. Guru Jepang dikatakan sebagai yang tersibuk di dunia maju, terlalu terikat oleh tanggung jawab ekstra kurikuler untuk memberikan yang terbaik kepada siswa. Dokter sering digambarkan bekerja hingga dan di luar batas kelelahan – terkadang tanpa bayaran, seperti yang dilaporkan Kyodo News pada bulan Juni. Majalah Shukan Gendai memuat berita pada bulan Juni berjudul, “Inilah betapa menakutkannya rumah sakit.” Masukkan risiko Anda sendiri, adalah pesan yang tersirat. Masalah yang diangkat termasuk pengobatan yang berlebihan, resep yang berlebihan dan kesalahan diagnosis. Pelaku yang dituduhkan adalah kelaparan uang dan ketidakmampuan. Terlalu banyak pekerjaan tidak disebutkan. Mungkin seharusnya begitu.

    Dalam “Utopia,” “tujuan utama dari keseluruhan ekonomi mereka adalah untuk memberikan setiap orang waktu bebas dari pekerjaan fisik yang membosankan sebanyak yang dimungkinkan oleh kebutuhan komunitas, sehingga dia (atau dia) dapat mengembangkan pikirannya (atau dia) – yang mereka anggap sebagai rahasia hidup bahagia.”

    Apa tujuan utama perekonomian kita? Satu jawaban yang masuk akal untuk pertanyaan itu akan menggemakan pertanyaan More: “sebanyak mungkin waktu luang dari pekerjaan fisik yang membosankan”.

    Kemudahan tombol tekan yang membisikkan kita melalui kegiatan sehari-hari memberi kita sarana yang tidak diimpikan oleh para utopis. Kami akan membuat mereka terpesona, jika mereka bisa melihat kami. Kemudian kami akan membuat mereka tercengang. Diberdayakan secara teknologi hingga tingkat ini, dan kami masih bekerja keras?

    Entah bagaimana, kita memang begitu. Semakin banyak tenaga yang kita hemat, semakin banyak kita bekerja untuk menghemat tenaga. Selain itu, semakin banyak tenaga yang kita hemat, semakin kita membenci tenaga yang tersisa. Ini memacu kita untuk bekerja lebih intens untuk menghemat tenaga kerja.

    Kata umum Jepang lainnya yang mungkin suatu hari akan mendunia adalah mendokusai (terlalu banyak masalah). Itu terus muncul, dan dalam konteks paling aneh.

    Februari lalu, Asahi Shimbun melaporkan perluasan penggunaan oven microwave. Ini membuat merek sosis instan tertentu. Sosis dimasukkan ke dalam kantong plastik, yang Anda masukkan ke dalam air mendidih. Tiga menit kemudian Anda duduk untuk makan. “Mendokusai,” kata konsumen, menyebabkan produsen mendesain ulang kantong plastik untuk kompatibilitas microwave, mengurangi persiapan tiga menit menjadi 40 detik – dengan biaya, orang bertanya-tanya, berapa banyak tenaga kerja lembur?

    Bekerja Lebih Keras untuk Menghemat Tenaga Kerja Terbukti Melelahkan

    Bahkan cinta, yang pernah menjadi pelipur lara dari beban, kini menjadi beban, seperti yang ditunjukkan oleh survei Kantor Kabinet baru-baru ini. Hampir 40 persen responden – pria dan wanita berusia 20-an dan 30-an tahun – tidak memiliki keinginan untuk menjalin hubungan romantis. Kenapa tidak? “Mendokusai,” adalah jawaban yang paling sering.